Tanggal 24 Desember 2006 pukul 17.30 wib kami baru sampai dari desa sibinail setelah selesai mendistribusikan barang dan membawa tenaga medis ke posko IOF didesa sibinail + 9 km dari muara sipongi harus dilalui dengan kenderaan 4x4, setelah sampai di posko muara sipongi tepatnya desa godang. Ada 5 Personil dari IOF yang berencana pulang ke Padang Sidempuan yaitu : Timtim (Ali Imran), Edi Rangkuti (Bendahara IOF KOMDA Sumut), Aldinz Rapollo (Ketua KOMDA IOF Sumut), Letkol Bayu (Komandan Batalyon 123 Rajawali) dan Serka Ridwan jam 18.00, sedangkan Alwin dan Mahdi pergi ke Kotanopan jaraknya 23 km dari Muara Sipongi Untuk welding Arms Cherokee yang patah. Hari ini Hujan di posko IOF tinggal 6 orang yang terdiri dari: Omen, Faisal, Gunung, Sofyan, Ceper dan Zul.Setelah selesai mandi kami duduk didepan posko IOF jam 18.30 sambil ada yang makan malam. Jam 19.20 Mahdi dan Alwin pulang ke posko setelah selesai ngelas arms cherokee. Alwin mandi tetapi mahdi duduk istirahat karena merasa lelah. Setelah Alwin mandi mahdi beranjak untuk pergi mandi. Jam 19.40 kami merasakan gempa disertai suara dentuman, biasa disini setiap terjadi gempa berbunyi seperti dentuman atau kentongan. Beberapa detik kemudian terdengar suara gemuruh tanah dan batu yang jatuh dari atas bukit. Tanpa komando Kami ber 7 langsung lompat lari menyelamatkan diri semua personil lari menuju kearah yang belum tentu aman. Beberapa meter berlari kami bisa melihat reruntuhan menerjang rumah dan mobil, Mungkin ALLAH SWT menunjukkan ke arah lari yang aman dari terjangan tanah, lumpur, dan batu. Seketika itu listrik padam jadi lokasi disekitar kami gelap gulita.Terima Kasih Allah Enkau telah menyelamatkan kami dari bencana yang dalam hitungan detik dapat membelah dan menghacurkan tubuh kami. Beberapa ratus meter kami berkumpul dan saling berpelukan karena sudah berkumpul. Setelah kami sadari bahwa kami masih kurang 1 personil. Kami teringat bahwa mahdi tadi sedang mandi ya Allah mudah - mudahan Mahdi selamat, selan beberapa menit kemudian kami lihat orang sempoyongan berjalan sambil memanggil faisal. Ternyata mahdi yang datang ke arah kami, badannya penuh lumpur dan luka - luka. Kami membaringkan mahdi sambil menunggu pertolongan Ambulance datang. Berselang beberapa saat kondisi agak tenang saya dan sofyan kembali ke tempat kejadian untuk melihat situasi, ternyata rumah yang kami jadukan POSKO IOF Hancur dihantam bebatuan, lumpur dan pohon dari atas bukit. Tiga kenderaan operasional masih terlihat Cherokee tertimpa rumah, Jimnny Sofyan bergeser ketengah jalan + 5 m, daihatsu taft edi cuma tertimpa pohon dan satu lagi mobil suzuki jimnny tidak terlihat. Malam itu dibantu personil batalyon dan anggota Kodim Tapsel 0212 kawal samudera kami berusaha mengeluarkan mobil pick up dari runtuhan pohon. Malam itu dengan peralatan seadanya pick up berhasil kami keluarkan dari lokasi, kami juga berusahaha menarik keluar kenderaan lain dari lokasi. dengan adanya penerangan dari lampu pick - up kami bisa melihatdartah kejadian ada sekitar 30 rumah dan tenda - tenda yang dipasang disekitar rumah tertutup longsoran, sesekali terdengar suara orang minta tolong semua personil langsung mencari arah suara beberapa menit kemudian terdengar lagi suara gemuruh batuan jatuh semua orang berlari kembali nenyelamatkan diri, saya dan sofyan langsung balik kanan dan tekan gas kembali ketempat teman - teman menunggu. Kami menganggap situasi tidak menjamin keselamatan semua personil naik keatas Pick - up berangkat menyelamatkan diri kekotanopan langsung melihat mahdi ke puskesmas di kotanopan. Semua barang tertinggal ditempat kejadian, kami hanya pakai baju dibadan tanpa sendal apalagi sepatu, disitulah kami melihat keadaan mahdi sebenarnya seluruh tubuh memar dan lecet, kuping penuh lumpur. Untungnya masih ada HP didalam kantong jd kami masih bisa berhubungan dengan teman teman yang sedang dalam perjalanan menuju p. sidempuan. Aldinz dan Edi langsung balik kanan ke kotanopan, tibanya mereka di kotanopan Edi langsunung menyarankan untuk dibawa kerumah sakit yang lebih baik karena di kotanopan penangananya kurang Edi menyarankan untuk di bawa kerumah sakit swasta di Panyabungan yangn jaraknya + 30 km dari kotanopan, kamipun semua berangkat ke Panyabungan, Mahdi dirujuk ke rumah sakit Permata Madina. Setelah ditangani tim medis Allhamdulillah Mahdi tidak mengalami luka yang serius, pengakuan mahdi dia tidak tahu tangan apa yang menolongnya yang pasti Allah SWT masih memberi kesempatan untuk hidup dan berkumpul bersama keluarga. Alwin bilang mahdi punya dua nyawa dan dia bilang juga takkan lari gunung dikejar, ternyata sutan gunung hutasuhut ketua KOMCAB IOF Tapsel lari terbirit - birit dikejar longsoran gunung, Alwin orangnya memang suka bercanda Kami pun Lega dan bisa tidur beberapa saat untuk pagi harinya kembali lagi kemuara sipongi.
Hormat Saya
Omen Matondang